Living life and Make it Better

life, learn, contribute

Endy Muhardin

Software Developer berdomisili di Jabodetabek, berkutat di lingkungan open source, terutama Java dan Linux.

Menggunakan SSD di Ubuntu

Beberapa minggu yang lalu, saya mengganti harddisk menjadi SSD (Solid State Disk). Pengaruhnya sangat signifikan, dari tekan tombol power sampai desktop siap digunakan hanya makan waktu < 10 detik. Sebelumnya juga tidak terlalu lama, tapi masih berkisar di atas 1 menit. Demikian juga setelah login, menyalakan Google Chrome, hanya sekejap mata browser sudah tampil. Sebelumnya butuh waktu 5-10 detik.

Pemasangan harddisk tidak jauh berbeda dengan proses instalasi harddisk pada umumnya. Tinggal lepas harddisk lama, dan pasang yang baru. Walaupun demikian, ada beberapa tuning yang harus kita lakukan berkaitan dengan karakteristik SSD, yaitu:

  • optimasi file/folder temporary
  • mengganti scheduler
  • optimasi proses hapus

Lanjut membaca ...


Memasang Sertifikat SSL

Setelah kita menjalankan semua prosedur untuk mendapatkan digital certificate, tiba saatnya kita memasangnya di webserver supaya bisa melayani request https. Pada artikel ini, kita akan membahas konfigurasi https pada webserver yang sering digunakan. Karena banyaknya merek webserver yang beredar di pasaran, kita akan ambil dua sebagai perwakilan, yaitu Tomcat mewakili webserver Java, dan Nginx mewakili non-Java. Webserver Java merek lain seperti JBoss, Jetty, Glassfish, dan rekan-rekannya memiliki cara konfigurasi yang mirip dengan Tomcat. Demikian juga Apache HTTPD, Lighttpd, Mongrel, dan sejawatnya memiliki cara konfigurasi yang mirip dengan Nginx.

Artikel ini adalah bagian terakhir dari 4 artikel, yaitu:

  1. Apa itu SSL
  2. Membuat self-signed certificate
  3. Membeli sertifikat SSL
  4. Memasang sertifikat SSL

Lanjut membaca ...


Membeli Sertifikat SSL

Pada waktu saya pertama kali ingin membeli sertifikat SSL, saya dihadapkan pada berbagai jenis sertifikat yang bisa dibeli. Butuh waktu dan usaha yang relatif besar untuk mengetahui maksud dari macam-macam jenis sertifikat tersebut. Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis sertifikat tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami.

Artikel ini adalah bagian ketiga dari 4 artikel, yaitu:

  1. Apa itu SSL
  2. Membuat self-signed certificate
  3. Membeli sertifikat SSL
  4. Memasang sertifikat SSL

Lanjut membaca ...


Membuat Self Signed Certificate

Idealnya, sertifikat SSL disetujui (signed) oleh Certificate Authority (CA). Proses persetujuan ini biasanya dikenakan biaya, walaupun ada juga yang gratisan. Sertifikat yang disetujui CA memiliki batas waktu pemakaian. Setelah waktu tersebut habis, maka sertifikat tidak bisa digunakan dan kita harus mengurus perpanjangannya.

Kondisi ini tentu kurang menyenangkan pada waktu kita ada di fase development. Untuk itu kita ingin membuat sertifikat sendiri, dan kemudian menyetujuinya sendiri juga. Ini disebut dengan istilah self-signed certificate. Bila diakses di browser, self-signed certificate ini akan menimbulkan peringatan seperti screenshot dibawah.

Halaman Warning

Agar bisa mengakses halaman tersebut, kita perlu menambahkan exception. Kita akan dikonfirmasi seperti pada layar berikut

Add Exception

Tapi tidak masalah, karena pada fase development yang pakai aplikasi/website ini hanya kita sendiri, bukan end-user. Nantinya sebelum dipublish untuk umum, belilah sertifikat yang benar.

Artikel ini adalah bagian kedua dari 4 artikel, yaitu:

  1. Apa itu SSL
  2. Membuat self-signed certificate
  3. Membeli sertifikat SSL
  4. Memasang sertifikat SSL

Lanjut membaca ...


Apa itu SSL

SSL adalah protokol keamanan yang kita gunakan sehari-hari. Sebagai programmer, kita harus paham konsep SSL dan bisa memanfaatkannya dalam aplikasi yang kita buat.

Artikel ini adalah bagian pertama dari 4 artikel, yaitu:

  1. Apa itu SSL
  2. Membuat self-signed certificate
  3. Membeli sertifikat SSL
  4. Memasang sertifikat SSL

Lanjut membaca ...